Zenius bener-bener merupakan anugerah. Gue berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak memprioritaskan pendidikan. Zenius mengubah gue yang dulu gak punya cita-cita, jadi bisa nge-upgrade diri gue hingga keterima di Jurusan Fisika Universitas Diponegoro dan mengikuti lomba-lomba hingga ke Malaysia. Bahkan, basic skill yang diajarin Bang Sabda tentang logic & critical thinking masih membantu gue hingga kuliah. Gue pun masih sering mantengin blog Zenius untuk refreshing dan self improving.
Ibnu Riski - Alumni Zenius
Fisika - Universitas Diponegoro
Zenius bukan cuma bimbel, Zenius nggak bikin nilai tinggi dengan rumus cepat atau jembatan keledai, tapi mengajarkan untuk berpikir scientific, logis dan bikin otak jadi cerdas beneran, dijamin nagih belajar pake Zenius. Zenius telah mengubah dari keadaan STP (Siswa Tanpa Prestasi) jadi mahasiswa ITB. Zenius juga mengubah dari ‘kamu nggak belajar?’ jadi ‘nanti belajarnya jangan lama lama ya’
Stefanus Deo Alfian - Alumni Zenius
Teknik Mesin - Institut Teknologi Bandung
Sebelum gue kenal dengan Zenius, gue seringkali diremehin oleh lingkungan sekitar, baik dari temen bahkan keluarga. Di sisi lain, gue pengen banget masuk ITB serta membuktikan kepada mereka kalau gue bisa! Akhirnya gue belajar dengan Zen. Ternyata Zenius memberikan cara belajar yang simple, asik, dan mudah dimengerti. Pada akhirnya mimpi gue pun tercapai, gue keterima di ITB, bahkan lulus dengan IPK 3.89, menang banyak lomba, ikut student exchange dan berkesempatan intern di perusahaan FMCG no.1 Indonesia. Selain itu, softskill yang gue dapet di Zenius pun sangat berguna saat gue kerja dan bisa menghantarkan gue menjadi Account Strategist di Google sekarang!
Ivan Ruben - Alumni Zenius
Account Strategies - Google
Teknik Kimia - Institut Teknologi Bandung